Kerjasama
Untuk kerjasama, anda bisa hubungi kami di majalahbisniscom[at]gmail.com
Updated: May 31, 2023
Selama pandemi Covid-19, kepopuleran aplikasi Zoom langsung melejit di berbagai kalangan dan profesi. Bagi yang belum tahu, ini adalah aplikasi telekonferensi lintas platform, di mana berfungsi untuk menghubungkan banyak orang lewat video.
Pembatasan fisik dan karantina membuat Zoom dimanfaatkan untuk menggantikan berbagai agenda pertemuan. Mulai dari rapat kantor, pembelajaran di sekolah hingga nongkrong bersama teman pun beralih ke Zoom.
Masalahnya, sempat ada kabar yang mengatakan bahwa tingkat keamanan data pengguna di Zoom sangat rentan pembobolan. Beberapa berita menunjukkan ada puluhan ribu data yang bocor karena ketidaktahuan para pengguna itu sendiri.
Lantas, apakah alasan tersebut membuat orang-orang meninggalkan Zoom? Tentu tidak, karena sebenarnya Anda bisa melakukan beberapa upaya supaya lebih aman saat memakai Zoom.
Zoombombing adalah istilah baru untuk upaya ilegal yang dilakukan seseorang untuk menyusup ke ruang privat Zoom. Kejadian ini sangat mungkin terjadi apabila host tidak menyiasati keamanan ruangnya dengan baik. Supaya lebih aman, coba simak beberapa tips berikut ini.
Zoom saat ini tersedia di berbagai platform dan terus diperbarui tingkat keamanannya. Maka dari itu sangat disarankan melakukan update ke versi terbaru untuk mendapatkan perlindungan lebih mutakhir.
Zoom dapat diperbarui lewat situs web resminya untuk PC dan di toko aplikasi Android serta iOS.
Ruang privat di Zoom bisa diakses oleh siapa saja yang mendapatkan tautan masuk. Dengan mengklik tautan tersebut, bahkan Anda bisa bergabung tanpa harus memasukkan Meeting ID dan kata sandi.
Untuk acara publik, Anda sangat disarankan menggunakan opsi ‘Generate Automatically’ pada Meeting ID. Selain itu jangan bocorkan dua identitas penting tersebut kepada publik.
Alangkah baiknya jika Anda membagikan tautan menuju ruangan secara pribadi kepada orang yang bersangkutan. Misalnya melalui email, DM atau kirim ke nomor WhatsApp.
Host memegang peranan penting untuk menangkal risiko Zoombombing, yang bisa merugikan semua peserta. Oleh karena itu, sebelum pertemuan dimulai host harus menyesuaikan beberapa pengaturan. Terutama terkait fitur-fitur yang memungkinkan orang lain mengganggu jalannya pertemuan.
Host wajib menggunakan aplikasi Zoom PC, kemudian masuk ke menu ‘setting’ dan matikan beberapa fitur berikut:
Di samping perlu mematikan beberapa fitur tadi, ada pula beberapa fitur yang sebaiknya aktif. Ini bertujuan untuk membuat host lebih leluasa mengontrol jalannya pertemuan di Zoom. Dengan begitu, peserta yang sudah disetujui masuk ke dalam ruangan ataupun penyusup sekalipun tidak bisa berlaku seenaknya.
Berikut beberapa fitur penting yang kiranya perlu diaktifkan di Zoom:
Cookies biasanya muncul di aplikasi browser yang fungsinya adalah merekam aktivitas penelusuran Anda pada sebuah web. Itulah yang memungkinkan Anda bisa login otomatis di web tertentu tanpa harus menulis ID dan password.
Maka dari itu, sangat penting mengatur preferensi cookies Anda di Zoom, terutama jika menjadi host. Pasalnya jejak Anda di aplikasi akan terekam dan riskan digunakan oleh penyusup atau hacker.
Pemerintah, melalui BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) telah menyampaikan imbauan kepada para pengguna Zoom di Indonesia. Dilansir dari Tekno Kompas, dalam situs web resminya, BSNN memberi imbauan antara lain:
Sebagai pengguna aplikasi Zoom, sudah sepatutnya host dan peserta sama-sama menjaga keamanan dari ruang pertemuan. Pasalnya, pihak Zoom sendiri tidak dapat menjamin 100 persen keamanan dari seluruh penggunanya. Tetap waspada dan perhatikan sekecil apapun celah yang memungkinkan terjadinya peretasan.