Kerjasama
Untuk kerjasama, anda bisa hubungi kami di majalahbisniscom[at]gmail.com
Kerjasama
Untuk kerjasama, anda bisa hubungi kami di majalahbisniscom[at]gmail.com
Updated: April 17, 2025
Indonesia memiliki beragam alat musik daerah dengan keunikannya masing-masing. Setiap provinsi pasti punya, bahkan terkadang ada lebih dari satu jenis alat musik. Adapun yang menjadi ciri khas dari setiap alat musik tersebut adalah keunikan suaranya.
Kabar baiknya, warga dunia juga sudah mulai mengenal beberapa alat musik dari Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa di tengah perkembangan musik, alat-alat tradisional tetap punya peminatnya.
Sebuah fakta menarik bahwa alat musik khas dari daerah-daerah di Indonesia mencakup segala macam jenis. Berdasar cara memainkannya, ada alat musik petik, tiup, pukul, dan lain-lain. Nah, beberapa di antaranya berhasil membuat orang-orang di luar negeri terpukau.
Berasal dari Jawa Barat, angklung menjadi salah satu pelopor alat musik khas Indonesia yang gointernational. Salah satu yang membuatnya menarik adalah cara memainkannya, yaitu dengan digoyangkan. Tidak heran jika masyarakat dari mancanegara pun tertarik untuk mendengarkan dan belajar memainkan angklung.
Biasanya alat ini dimainkan oleh beberapa orang sekaligus karena keterbatasan nada dalam satu alat. Adapun suara angklung berasal dari benturan pipa bambu yang telah disusun berjejer. Satu alat bisa menghasilkan 2-4 nada sekaligus, tergantung ukurannya.
Di satu sisi, ternyata angklung tidak hanya dimainkan di Jawa Barat. Beberapa daerah di Indonesia juga punya jenis angklung mereka sendiri seperti Bali dan Banyuwangi.
Tahukah Anda bahwa di Amerika Serikat dan Selandia Baru, ada sekolah yang memasukkan Gamelan dalam kurikulumnya? Tentu saja ini sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Meski demikian, gamelan sendiri juga tidak hanya dikenal sebagai alat musik orkes tradisional Jawa Tengah. Cakupannya mencapai beberapa daerah di sekitarnya termasuk Pulau Madura, Bali dan Lombok.
Disebut orkes karena gamelan adalah set yang terdiri dari beberapa alat musik sekaligus. Di dalamnya ada alat-alat bernama Bonang, Demung, Saron, dan lain-lain.
Yang menarik adalah semua alat dalam set gamelan tergolong alat musik pukul. Itu sesuai dengan asal usul namanya, yaitu “gamel” yang artinya “memukul”.
Sasando mewakili musik tradisional asal Indonesia Timur, tepatnya dari Pulau Rote, NTT. Ini adalah alat musik petik layaknya gitar, yang memiliki nuansa tradisional sangat kental.
Sasando sudah banyak dimodifikasi menjadi alat musik elektrik, meski dengan tetap mempertahankan bentuk klasiknya. Suaranya yang berasal dari anyaman daun lontar juga sangat khas mendayu-dayu.
Bisa dibilang peminat alat musik ini cukup langka di Indonesia, karena kalah populer dengan gitar. Tetapi grup musik Pah asal Kupang berhasil memperkenalkan alat ini ke luar negeri lewat festival musik.
Seperti angklung, alat musik satu ini juga terbuat dari bambu atau kayu. Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan tongkat kayu layaknya gamelan.
Kolintang dikenal sebagai alat musik khas dari provinsi Sulawesi Utara, tepatnya Minahasa. Empat rekor dunia sekaligus pernah dipecahkan oleh sebanyak 3.000 lebih pemain kolintang pada tahun 2009 silam. Hal itu pula yang mendorong Pemda Sulut mengusulkan agar kolintang menjadi warisan budaya dunia.
Pemecahan rekor itu pun menjadi yang pertama di Indonesia untuk bidang seni budaya.
Bergeser lagi ke Indonesia Timur, Maluku dan Papua punya alat musik khas yang juga sudah mulai dikenal dunia. Alat ini dikenal dengan nama tifa, yang umumnya dimainkan dalam acara upacara adat. Masyarakat setempat juga sering menggunakannya di pagelaran musik dan pementasan tari.
Bentuk tifa mirip seperti kendang, terbuat dari kayu yang memiliki ruang di bagian tengahnya. Akan muncul suara unik ketika Anda memukul bagian ujungnya. Setiap ukuran memiliki bunyi berbeda-beda.
Tifa dikenal di luar negeri karena sering menjadi oleh-oleh turis mancanegara ketika berkunjung ke daerah Maluku dan Papua. Semakin lama, tifa pun makin dikenal luas dan penggunaannya masih terus dilestarikan hingga kini.
Masyarakat Indonesia, dari daerah manapun, wajib turut melestarikan alat musik daerah masing-masing dengan cara apapun. Sebab hanya itu satu-satunya cara untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia dan membuatnya tidak punah.