Kerjasama

Untuk kerjasama, anda bisa hubungi kami di majalahbisniscom[at]gmail.com

adat jawa

11 Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Makna Filosofinya

Updated: February 15, 2025

Suku jawa ialah salah satu suku yang masih mempertahankan segala bentuk adatnya. Apalagi, prosesi pernikahan untuk menapaki kehidupan baru. Selain itu, pemaknaan dari setiap prosesi pernikahan adat jawa memiliki arti dan filosofi yang tinggi. makna tersebut dapat memberikan kehidupan pengantin baru menjadi lebih mawas dan saling menjaga dalam menjalaninya.

11 Prosesi Pernikahan Adat Jawa

Pernikahan suku jawa memiliki adat dan tradisi yang sudah mendarah daging. Prosesi tersebut dilakukan agar mendapatkan keberkahan sekaligus tolak bala. Terdapat beberapa prosesi pernikahan budaya jawa berikut ini:

1. Ritual Siraman

Ritual siraman merupakan salah satu adat jawa sebagai wujud pembersihan diri sebelum meulai acara besar, salah satunya pernikahan. Tujuan dari ritual ini adalah sebagai pembersihan diri calon pengantin sebelum melaksanakan ritual upacara inti.

Tata caranya dengan melakukan penyiraman air sebanyak tujuh orang kepada mempelai. Sebagian lagi, air yang digunakan untuk ritual ini berasal dari 7 sumur. Ngka tujuh memang dianggap sakral dan utama. hal tersebut dikarenakan dalam baha jawa memiliki makna pertolongan atau pitulungan.

2. Adat Jawa Midodareni

Ritual yang ditujukan kepada mempelai wanita dengan perlambang sebagai wujud slaturahmi yang baik. Pertemuan antara keluarga besar mempelai pria dan mempelai wanita. Ritual ini dilakukan satu malam sebelum hari pernikahan. Malam midodareni merupakan malam turunnya para bidarai, sehingga dianggap malam yang baik.

3. Prosesi Injak Telur

Maksud dari ritual ini merupakan wujud dari harapan. Tata caranya dengan menginjakkan kaki mempelai pria ke telur. Setelah itu, sang mempelai perempuan membersihkan telur yang ada di kaki sang pria. Caranya dengan membasuh kaki dengan air.

Wujud harapan yang dimaksud adalah agar sang pengantin memiliki garis keturunan sebagai tanda cinta kasih. Sedangkan, arti pembasuhan kaki diartikan sebagai tanda kesetiaan istri kepada sang suami.

4. Sikepan Sindur

Tata cara prosesi dilaksanakan dengan melakukan pembentangan kain maupun sindur pada pasangan pengantin oleh ibu. Setelah melangkah berjalan menuju ke pelaminan.

Sedangkan seorang ayah menuntun keduanya dengan memegang sindur sambil berjalan. Tata cara ini memiliki simbol sebagai harapan kepada sang orang tua agar kedua pasangan pengantin selalu erat karena sudah dipersatukan.

5. Pangkuan

Ritual ini dilakukan dengan duduk dengan posisi mangku di pangkuan ayah sang mempelai wanita. Calon mempelai duduk di paha kiri sang ayah. Sedangkan sang mempelai pria duduk berada di kanakan paha ayah mertua.

Maksud dari prosesi ini merupakan harapan untuk kedua mempelai agar mendapatkan keturunan dan mamou adl berbagi kasih sayang seperti ayah. Tidak hanya itu, prosesi ini untuk menimbang bahwa tidak ada beda kasih sayang untuk anak maupun menantu.

6. Kacar Kucur

Ritual ini dilakukan oleh sang mempelai pria dengan mengucurkan sesuatu dari kantong. Kantong yang digunakan biasanya terdapat biji-bijian, uang recehan maupun beras kuning kepada mempelai wanita.

Arti dari tata cara ini ialah menunjukkan tugas sang suami untuk memenuhi nafkah istri. Sedangkan sang instri mengelolanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu, prosesi ini sebagai perlambang kesejahteraan rumah tangga.

7. Dulang-Dulangan

Prosesi ini lebih dikenal sebagai dahar klimah. Tata caranya dengan saling menyuapi antara pengantin pria maupun wanita. Dulang-dulangan dilakukan sebanyak tiga kali. Makna yang terkandung di dalamnya berupa harapan agar pernikahan dapat berjalan lancar, rukun dan saling membantu sebagai keluarga baru yang akan dijalani.

8. Sungkeman

Prosesi ini dilakukan dengan sungkem kepada kedua orang tua maupun sesepuh lainnya. Makna yang terkandung di dalamnya sebagai bentuk rasa hormat kepada orang tua. Selain itu, kedua pengantin meminta doa restu untuk menjalani kehidupan baru bersama pasangnnya.

9. Janur Kuning

Janur kuning merupakan salah satu benda yang wajib ada dalam prosesi pernikahan jawa. Janur memiliki makna jalarane nur yang artinya pernikahan akan mendapatkan nur maupun pencerahan kepada rumah tangga baru.

Janur kuning diposisikan pada gerbang masuk menuju resepsi pernikahan. Makna ini merupakan tanda untuk menghindari beragam hal yang tidak diinginkan.

10. Kembar Mayang

Biasanya dibawa oleh putri maupun putra pengawal sang pengantin. Bentuknya memiliki rangkaian janur, daun maupun ornamen dengan pemaknaan yang berbeda.

Bentuk ornamen seperti keris artinya seorang pengantin memiliki sifat bijaksana dan waspada dalam menjalankan kehidupan. Sedangkan ornamen berbentuk burung memiliki simbol kehidupan yang akan dijalani dengan baik.

11. Tarub

Sebuah tanda yang memiliki arti bahwa keuarga yang melaksanakan acara akan diberikan hak-haknya, maksudnya, tarub memiliki lambang kemakmuran dan harapan untuk keluarga baru yang akan menjalankan kehidupan.

Itulah beberapa prosesi atau tata cara pernikahan adat jawa sebagai bentuk tradisi dari generasi ke generasi. Selain sakral, ritual ini memiliki pemaknaan dan arti yang mendalam. Apakah kamu berminat untuk mengadakan prosesi ini di hari pernikahanmu?

Author Web
Author Web
Articles: 107

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Malcare WordPress Security